PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tanaman karet bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman karet diduga sebagai tanaman asli dari Brasil, Amerika Selatan. Diperkirakan, bangsa kulit putih yang pertama kali mengenal dan memanfaatkan tanaman karet, yaitu pada abad ke-15, tak lama sesudah benua Amerika ditemukan oleh Colombus. Kini, tanaman karet telah dibudidayakan dan dikembangkan secara luas di banyak Negara di dunia, seperti Afrika, Inggris, India, Thailand, Indonesia, Malaysia, Sri Lanka dan sebagainya. Namun, penghasil karet terbesar di dunia adalah Brazil. Di Indonesia, sekitar abad ke 18 penyebaran tanaman karet mulai dikembangkan (Cahyono, 2010).
Tanaman karet (Hevea Brasiliensis) memiliki peranan yang besar dalam kehidupan perekonomian Indonesia. Banyak penduduk yang hidup dengan mengandalkan komoditi penghasil getah ini. Karet tak hanya diusahakan oleh perkebunan-perkebunan besar milik Negara yang memiliki areal mencapai ratusan ribu hektar, tetapi juga diusahakan oleh swasta dan rakyat.
Tanaman karet mulai dikenal di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda. Awalnya, karet ditanam di Kebun Raya Bogor sebagai tanaman baru untuk dikoleksi. Selanjutnya, karet dikembangkan menjadi tanaman perkebunan dan tersebar di beberapa daerah. Pada tahun 1864 perkebunan karet mulai diperkenalkan di Indonesia. Perkebunan karet dibuka oleh
Hofland pada tahun tersebut di daerah Pamanukan dan Ciasem Jawa Barat. Pertama kali jenis yang ditanam adalah karet rambung atau Ficus Elastica. Jenis karet Hevea (Hevea Brasiliensis) baru ditanam tahun 1902 di daerah Sumatera Timur. Jenis ini ditanam di pulau Jawa pada tahun 1906.
Tanaman karet adalah salah satu tanaman perkebunan yang memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Perkebunan karet Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan negara produsen lain seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, dan India. Oleh sebab itu upaya peningkatan produkstifitas usahatani karet harus terus dilakukan terutama dalam bidang teknologi budidayanya.
Beberapa permasalahan yang menyebabkan masih rendahnya produktifitas karet Indonesia adalah kualitas bahan tanam yang rendah, pemanfaatan lahan perkebunan yang tidak optimal, dan pemeliharaan tanaman yang buruk. Kualitas bahan tanam yang rendah menjadi masalah utama untuk perkebunan karet yang ditunjukkan dengan rentang produktif tanaman karet yang kurang dari 30 Tahun. Maka perbaikan utama yang dapat dilakukan adalah penanaman kembali dengan bahan tanam berproduksivitas tinggi dan pengaturan jarak yang optimal.
Hal yang paling mendasar dalam budidaya karet adalah penggunaan bahan tanam yang bermutu baik. Bahan tanam karet yang dianjurkan adalah bahan tanam klon yang diperbanyak secara okulasi. Ada tiga komponen yang perlu disiapkan untuk pembuatan bahan tanam karet, yaitu : batang bawah (root stoct), entres/batang atas (budwood), dan okulasi (grafting).
Namun kadang para petani sering di rugikan dengan munculnya hama dan penyakit karet yang tentunya sangat mengurangi hasil dari getah karet itu sendiri, sebagian besar para petani tidak tahu bagaimana cara menanggulangi macam-maca hama dan penyakit yang ada di pohon karet mereka, sehingga semakin hari hasil getah merek semakin berkurang, Penyakit karet sering menimbulkan kerugian ekonomis di perkebunan karet. Kerugian yang ditimbulkannya tidak hanya berupa kehilangan hasil akibat kerusakan tanaman, tetapi juga biaya yang dikeluarkan dalam upaya pengendaliannya. Oleh karena itu langkah-langkah pengendalian secara terpadu dan efisien guna memperkecil kerugian akibat penyakit tersebut perlu dilakukan. Lebih 25 jenis penyakit menimbulkan kerusakan di perkebunan karet. Penyakit tersebut dapat digolongkan berdasarkan nilai kerugian ekonomis yang ditimbulkannya. Contoh penyakit tanaman karet yang umum ditemukan pada perkebunan adalah penyakit akar putih ( Rigidoporus Microporus ), Lapuk Cabang dan Batang Fusarium, Jamur Upas ( corticium salmonicolor ), Penyakit Bidang Sadap Mouldy Rot ( Ceratocystis Fimbriata ), Penyakit Gugur Daun Corynespora (C.cassiicola) dan masih banyak lagi jenis penyakit yang ada di tanaman karet.
Maka diperlukan seorang pakar atau sebuah sistem yang dapat membantu memberikan informasi penanganan untuk mengatasi gangguan hama dan penyakit pada tanaman karet.
Untuk mengatasi permasalahan kerusakan pada sepeda motor vespa, pada penelitian ini akan dibuat implementasi metode naïve bayes pada sistem pakar diagnosa penyakit dan hama pada tanaman karet berbasis android.
Sistem pakar yang akan dibuat diharapkan dapat memberikan solusikepada petani karet yang ada di indonesia.
A. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan yaitu bagaimana membuat sistem pakar dengan memanfaatkan teknologi android untuk memudahkanpara petani karet dalam menanggulangi dan mengenali jenis-jenis hama dan penyakit yang ada pada tanaman karet mereka sehingga dapat menaikan hasil getah karet yang berkualitas yang dapat menambah kesejahteraan para petani.
B. Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup penelitian adalah :
1. Implementasi metode naïve bayes pada sistem pakar diagnosa penyakit dan hama pada tanaman karet berbasis android dengan menggunakan bahasa pemrograman java dan database mysq.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuannya adalah:
1) Membantu upaya meningkatkan kualitas produksi getah karet di indonesia.
2) Membantu meningkatkan pengetahuan petani tentang jenis-jenis hama dan penyakit dan bagaimana cara menanggulanginya.
3) Selain itu, diharapkan dapat membantu menaikan kesejahteraan petani karet inidonesia.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi beberapa kalangan, antara lain :
1) Untuk Petani karet
Dapat memberi pengetahuan petani karet indonesia tentang jenis-jenis penyakit dan hama yang ada pada tanaman karet mereka.
2) Untuk Peneliti
Dapat membantu siswa, wali murid ataupun pihak sekolah untuk mempermudah proses pembelajaran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6.1 Sistem Pakar
Sistem pakar adalah software komputer yang memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu dan memerlukan pengeksploitasian satu atau lebih mekanisme penalaran atau pemikiran/pertimbangan (inference) yang menyerupai seorang pakar dalam memecahkan masalah (Siswanto, 2010:122).
Basis pengetahuan (knowledge base) merupakan pengetahuan nonformal (nontext book), yaitu berupa pengalaman bekerja seorang pakar pada bidang tertentu. Ada 2 jenis knowledge yaitu sebagai berikut:
1. Tracidknowledge (berupa ide, inovasi, pengalaman pakar) yang belum dalam bentuk tulisan, masih berupa hasil pemikiran.
2. Explicitknowledge adalah knowlede yang sudah dalam bentuk tulisan seperti yang ada dalam buku pengetahuan, article/jurnal ilmiah.
Menurut Siswanto (2010) Ada banyak keuntungan menggunakan sistem pakar, diantaranya:
1. Membuat seorang yang awam bekerja secara layaknya seorang pakar.
2. Meningkatkan produktivitas akibat meningkatnya kualitas hasil pekerjaan, disebabkan meningkatnya efisiensi kerja.
3. Menghemat waktu kerja.
4. Menyederhanakan pekerjaan.
5. Merupakan arsip yang terpercaya dari sebuah keahlian.
6. Memperluas jangkauan, dari keahlian secara pakar.
6.5 Metode Bayes
“Naïve Bayes adalah salah satu penerapan theorem Bayes dalam klasifikasi, Naïve Bayes didasarkan pada asumsi penyederhanaan bahwa nilai atribut secara konditional saling bebas jika diberikan nilai output”.(Santosa : 2007 : 79).
Naive Bayes dinyatakan sebagai sebuah hipotesa yang disebut dengan HMAP (Hypothesis Maximum Appriori Probability). Secara matematis HMAP dirumuskan sebagai berikut:
HMAP = arg max P(h|e)
= arg max P(e|h)*P(h)
p(e)
= arg max P(e|h)*P(h)
Dalam konteks data mining atau machine learning, data e adalah set training, dan h adalahruang dimana fungsi yang akan ditemukan tersebutterletak. HMAP juga seringkali dituliskan seperti berikut :
HMAP = arg max hj e H P(a1,a2,a3…an)*P(hj)
Dimana :
a. Hmap = Nilai output hasil klasifikasi Naïve Bayes.
b. P(a1,a2,…an|hj) = Peluang a.
c. P(hj) = Keadaan atau kategori j.
HMAP menyatakan hipotesa yang diambil berdasarkan nilai probabilitas berdasarkan kondisiprior yang diketahui. HMAP inilah yangdigunakan di dalam machine learning sebagaimetode untuk mendapatkan hipotesis suatukeputusan.(Wahyono : 2012).
2.1 Penyakit Tanaman Karet
1. Penyakit Embun Tepung
Penyebab: Cendawan Oidium heveae
Gejala: Menyerang daun muda lalu berbintik putih dan merangas . Umumnya menyerang setelah musim gugur daun.
Pengendalian: pemeliharaan yang intensif, penyelarasan beban sadapan Secara kimiawi dengan belerang circus dosis 3 – 5 Kg/Ha interval 3 – 5 hari.
2. Penyakit Daun Colletotrichum
Penyebab: Colletotrichum gloeosporioides
Gejala: Daun muda cacat dan gugur, pucuk gundul daun bercak coklat, ditengah bercak berwarna putih bintik hitam (spora)
Pengendalian: Dengan Fungisida
3. Penyakit Kanker garis
Penyebab: Phytophthora palmivora butl
Gejala: Bidang sadapan terdapat garis vertikal berwarna hitam dan bisa masuk sampai kebagian kayu dan kulit membusuk. Banyak timbul dimusim penghujan dan kebun yang terlampau lembab Makin rendah irisan, kemungkinan infeksi makin besar.
Pengendalian: Secara mekanis penjarangan pemangkasan pelindung, penanaman penutup tanah. Secara Kimiawi dengan Fungisida (B.a. Kaptofol)
4. Penyakit Jamur Upas
Penyebab: Cortisium salmonicolor
Gejala: Tajuk pada dahan / cabang akan layu sehingga tanaman lemah dan produksi turun.
Pengendalian: Secara kimiawi luka akibat serangan dilumas dengan fungisida bahan aktif tridermof (Calizin Rm 2%).
5. Penyakit Bidang Sadapan
Penyebab: Ceratocystis Fimbriata
Gejala: Menerang kulit bidang sadapan yaitu timbul selaput benang berwarna putih kelabu lalu. Penyebaran melalui spora spora dan pisau sadap.
Pengendalian: Secara mekanis dengan mengurangi kelembaban. Secara kimiawi dengan Fungisida bahan aktif benomil dan Kaptofol.
6. Penyakit Cendawan Akar putih
Penyebab: Cendawan Fomes Lignosus
Gejala: Daun kusam, menguning, layu dan akhirnya gugur Tanaman bila dibongkar pada akar terdapat cendawan berwarna putih kekuningan.
Pengendalian: Secara mekanis saat pembukaan lahan tunggul dan akar harus dibongkar Penanaman 1-2 tahun setelah pembongkaran. Tanaman sakit dibongkar lalu dibakar. Secara kimiawi akar yang terserang dipotong lalu diolesi fungisida.
2.2 Pengertian Aplikasi Mobile
Aplikasi adalah program yang digunakan orang untuk melakukan sesuatu pada sistem komputer Mobile dapat diartikan sebagai perpindahan yang mudah dari satu tempat ke tempat yang lain, misalnya telepon mobile berarti bahwa terminal telepon yang dapat berpindah dengan mudah dari satu tempat ke tempat lain tanpa terjadi pemutusan atau terputusnya komunikasi.
sistem Aplikasi mobile merupakan aplikasi yang dapat digunakan walaupun pengguna berpindah dengan mudah dari satu tempat ketempat lain lain tanpa terjadipemutusan atau terputusnya komunikasi. Aplikasi ini dapat diakses melalui
perangkat nirkabel seperti pager, seperti telepon seluler dan PDA.
karakteristik perangkat mobile :
1. Ukuran yang kecil
Perangkat mobile memiliki ukuran yang kecil. Konsumen menginginkan perangkat yang terkecil untuk kenyamanan dan mobilitas mereka.
2.Memory yang terbatas
Perangkat mobile juga memiliki memory yang kecil, yaitu primary (RAM) dan secondary (disk).
3. Daya proses yang terbatas
Sistem mobile tidaklah setangguh rekan mereka yaitu desktop
4.Mengkonsumsi daya yang rendah
Perangkat mobile menghabiskan sedikit daya dibandingkan dengan mesin desktop
5.Kuat dan dapat diandalkan
Karena perangkat mobile selalu dibawa kemana saja, mereka harus cukup kuat untuk menghadapi benturan-benturan, gerakan, dan sesekali tetesan-tetesan air.
6. Konektivitas yang terbatas
Perangkat mobile memiliki bandwith rendah, beberapa dari mereka bahkan tidak
tersambung.
7. Masa hidup yang pendek
Perangkat-perangkat konsumen ini menyala dalam hitungan detik kebanyakan dari mereka selalu menyala.
2.4 Pengertian pemrograman java
Java adalah bahasa pemrograman yang multi platform dan multi device. Sekali anda menuliskan sebuah program dengan menggunakan Java, anda dapat menjalankannya hampir di semua komputer dan perangkat lain yang support Java, dengan sedikit perubahan atau tanpa perubahan sama sekali dalam kodenya. Aplikasi dengan berbasis Java ini dikompulasikan ke dalam p-code dan bisa dijalankan dengan Java Virtual Machine. Fungsionalitas dari Java ini dapat berjalan dengan platform sistem operasi yang berbeda karena sifatnya yang umum dan non-spesifik.
Slogan Java adalah “Tulis sekali, jalankan di manapun”. Sekarang ini Java menjadi sebuah bahasa pemrograman yang populer dan dimanfaatkan secara luas untuk pengembangan perangkat lunak. Kebanyakan perangkat lunak yang menggunakan Java adalah ponsel feature dan ponsel pintar atau smartphone.
2.5 Data base MySQL
MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah program pembuat database yag bersifat open source, artinya siapa saja boleh menggunakannya dan tidak dicekal.
MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia yang bernama MySQL AB, yang pada saat itu bernama T.cX data consult AB, dimulai sejak sekitar tahun 1994 sampai 1995. Tujuan mula-mula perusahaan tersebut MySQL untuk mengembangkan aplikasi Delphi yang dimiliki kliennya.
Saat itu Michael Widenius (“Monty”), pengembang satu-satunya MySQL di T.cX, memiliki aplikasi UNIREG dan rutin ISAM yang dibuat sendiri dan sedang mencari interface (antara muka) SQL yang dijalankan pada MySQL. MySQL merupakan server dimana pemrosesan data terjadi di server dan kliennya hanya mengirim data serta meminta data. Oleh karena itu pemrosesan terjadi di server sehingga pengaksesan data tidak terbatas. Pengaksesan data dapat dilakukan di mana saja, oleh siapa saja dengan catatan komputer telah terhubung ke server. Lain halnya dengan database desktop dimana segala pemrosesan data seperti penambahan data ataupun penghapusan data dilakukan pada komputer yang bersangkutan.
MySQL mempunyai lisensi yang cukup kompleks yaitu jika instal pada sistem operasi Microsoft Windows adalah shareware tetapi tidak mempunyai expired date (batas waktu), sedabgkan jika di install pada system opersai selain Microsoft Windows ada free sesuai dengan General Public License (GPL).
Versi komersial MySQL hanya ditekankan pada penggunaan server saja sedangkan untuk kliennya kita dibebaskan untuk mengubah dan mengkompile ulang source codenya dengan catatan harus juga melepasnya dengan license GPL, kita juga diperbolehkan menggunakan MySQL. Untuk hal-hal yang bersifat komersial dari pihak pengembang juga menawarkan technical support (dukungan teknis) jika kita mempunyai masalah, sehingga kita tidak terlalu direpotkan oleh masalah tersebut.
MySQL termasuk dalam kategori Database Management System (DBMS), yaitu database yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan data. Sejak computer dapat menangani data yang besar, database management sytem memegang peranan sangat penting dalam pengolahan data hal ini sangat diperlukan, karena data tersebut dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pemakainya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini di jelaskan mengenai metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini, dimana hasil akhirnya adalah berupa aplikasi sistem informasi akademik berbasis android mengunakan bahsa pemrograman java. Adapun teknik pengumpulan data yang di lakukan yaitu :
1. Metode Observasi
Dalam metode observasi ini penulis diberikan kesempatan untuk melakukan pengumpulan data dengan cara pengamatan secara langsung
2. Wawancara
Dalam metode wawancara ini penulis langsung menemui sumber informasi dan mengajukan beberapa pertanyaan terkait tentang bagaimana lingkungan serta keadaan penduduk desa kepada masyarakat sekitar beserta staf desa.
3. Studi leteratur
Dalam metode dilakukan dengan cara mendapatkan informasi dan mengumpulkan data dengan melihat sumberkepustakaan seperti jurnal ilmiah, buku-buku dan sebagainya yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan yang nantikan akan jadi bahan referensi dalam pembuatan aplikasi.
BAB I
0 Response to "Contoh proposal skripsi jurusan tehnik informatika"
Posting Komentar